Jumat, 29 Oktober 2010

Wanita Pujaan (YUSUF)

Pada suatu hari, ketika aku sedang melakukan kegiatan sehari-hari yaitu belajar di sekolah, aku melihat sesosok wanita yang sangat cantik berjalan ke arah ku. Jantung ku berdebar-debar melihat kecantikannya. Wanita tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah kakak kelas ku sendiri yang sekarang sedang duduk di kelas dua belas. Aku ingin tahu banyak tentang dia dan aku pun ingin sekali berkenalan dengannya. Jilbab yang menutupi kepala dan rambutnya menandakan bahwa ia adalah wanita yang solehah. Dan kacamata yang digunakannya menandakan dia adalah orang yang pintar.
Setiap hari aku di Sekolah aku selalu ingin melihatnya. Setelah beberapa kali aku mencari tahu tentangnya aku hanya dapat mengetahui kelasnya dan nama panggilannya. Terkadang aku merasa kangen melihatnya di kala sehari atau dua hari aku tidak melihatnya. Rasa ingin tahu lebih tentangnya, selalu terngiang di dalam hati ku. Aku hanya tahu dirinya dari teman-teman ku yang mengenalnya. Walaupun aku tahu bahwa dia telah mempunyai seorang laki-laki, tapi tak menyurutkan diriku untuk bisa menjadi temannya.
Namun, aku selalu ingin bisa untuk berkenalan dengan kakak kelas ku tersebut. Kesempatan berkenalan itu datang ketika selesai ulangan semester 1. Karena waktu itu tidak ada pelajaran karena habis ulangan semester 1. Ketika itu, kira-kira hari senin, aku berangkat seperti biasa. Aku menuju kelasku, yang berada di depan perpustakaan. Aku melihatnya bersama-sama dengan teman sedang duduk-duduk di depan Aula sekolah.
Ketika itu hati berdebar untuk segera bisa berkenalan dengannya, namun rasa malu hadir pada diriku karena malu terhadap teman-temannya. Waktu itu salah satu teman ku yang bernama Dedi, memberikan semangat pada ku untuk tidak malu berkenalan dengannya. Namun salah satu kekurangan ku yaitu malu lebih kuat dari pada keinginan hati ku. Aku pun hanya bisa melihatnya dari kejauhan.
Beberapa jam kemudian teman-teman ku mengajak aku untuk pulang karena tidak ada gunanya berdiam tanpa ada kegiatan. Namun aku sangat bingung karena kesempatan berkenalan hanya ada satu kali ini saja. Tapi aku pun pulang mengikuti ajakan temanku. Pemikiran ku segera berubah, karena keinginan hati ku untuk bisa berkenalan dengannya sangat kuat. Aku pun segera kembali ke Aula untuk melihatnya apakah dia sudah pulang atau belum.
Setelah aku kembali, aku melihatnya sendirian di depan Aula, aku tidak tahu ke mana semua temannya pergi. Jantung ku berdeguk kencang serasa mau copot karena hati ingin mengenalnya. Rasa panas dingin bercampur menjadi satu di dalam hati. Aku pun tidak kuat untuk melawan hati. Dengan rasa takut, resah, dan jantung semakin berdeguk kencang, aku pun melangkah mendekatinya. Jantungku semakin lama semakin berdeguk kencang saat melangkah mendekatinya.
Setelah tepat di depannya, aku segera menyapanya”selamet pagi kak? Kok sendirian”. “ iya temennya pada ngerjain tugas”!. Setelah itu aku mengobrol dengannya. Seperti seorang wartawan saja aku terus menanyakan tentangnya. Hingga akhirnya aku menanyakan namanya. Akhirnya sebuah nama yang bagus terlontar dari mulutnya yaitu VERA. Aku tidak perlu lama-lama untuk berkenalan dengannya, karena dia dipanggil temannya untuk mengerjakan tugasnya.
Hati sangat senang karena bisa berkenalan dengan wanita yang menurut saya paling cantik di sekolah. Tetapi setelah aku pergi, ternyata kau lupa untuk meminta no Hand Phonenya. Betapa menyesalnya aku karena hal yang penting tersebut bisa terlupakan oleh ku. Hari berikutnya aku berangkat seperti biasa, namun banyak temen aku yang tidak berangkat, karena tidak ada pelajaran di sekolah. Aku hanya bertemu ma bangkit, eka, dedi dan asrofi itu pun kami di sekolah hanya sebentar. Aku datang karena ingin melihat kak vera lagi, bagaimana jadinya apabila aku bertemu dengannya setelah berkenalan kemarin. Mungkin hari itu bukan hari keberuntungan ku, aku tidak melihatnya di mana-mana. Karena kupikir ia gak akan datang, kami semua pulang ke rumah masing-masing.
Begitu pula hari rabu, kamis dan jumat, aku berangkat terus kesekolah, walau pun teman ku banyak yang gak berangkat. Hari-hari itu pun aku lewati tanpa bertemu dengannya. Namun ketika hari sabtu, hari ini merupakan hari pembagian rapor. Aku hanya dapat melihatnya bersama dengan temannya. Namun layaknya hari pembagian rapor, hanya sebentar, begitu pula aku melihatnya. Aku berfikir, aku akan rindu dengan wajah cantiknya selama liburan semester ditambah lagi aku tidak punya no HP nya.
Didalam aku berliburan aku terus memikirkannya. Untungnya aku punya banyak teman, dan salah satu temanku mempunyai kakak yang sekelas dengan kak vera. Aku meminta kepada temanku tersebut yang bernama erlin untuk menanyakan kepada kakaknya dan meminta no hand phone kak vera.
Usaha ku tersebut pun berhasil dan tidak sia-sia. Aku sangat senang bisa mempunyai teman yang baik sekali seperti erlin. Aku mendapatkan no Hand Phone kak vera saat liburan semester. Rasa sepi dan jenuh dalam mengawali hari liburan ingin ku ubah dengan Smzan sama kak vera.
Waktu itu ku coba sms dia untuk yang pertama kalinya. Kutulis di HP ku “selamat malam kak, masih ingat gak ma aku?” karena aku smsnya pada waktu malam hari. Namun apa jawabnya “kamu , siapa?”. Aku sedikit sedih karena aku tidak dikenalinya. Namun kubalas lagi ”aku Yusuf, ingat gak?”. Lalu ia membalas “Yusuf siapa?”. Aku pun terus membalas smsnya untuk lebih ingat kepada ku. Namun beberapa kali juga ia membalas dengan mengatakan tidak tahu.
Namun apa yang terjadi, ternyata aku salah mendapat no HP kak vera. Memang erlin benar mendapat no HP kak vera. Namun dalam kelasnya yang namanya Vera ada dua. Dan no HP yang diberikan kepadaku bukan vera yang aku maksudkan. Aku sangat malu karena salah orang. Lalu aku meminta kakak vera ini untuk memberitahu kepada ku no HP kak vera yang aku maksudkan.
Pada waktu itu pun aku mendapat no HP kak vera yang aku sebutkan. Dan pada malam itu pun aku mencoba smsnya lagi. Aku ketik kata yang sama lagi di HPku “malem kak, ni aku Yusuf, masih ingat gak?”. Tidak berselang lama kira-kira beberapa menit ia menjawab dengan singkat, padat, dan jelas “iya ingat”. Suatu kata yang sangat jelas dan membuat ku senang karena dia masih kenal ma aku. Aku pun mengucapkan banyak terima kasih kepadanya karena ia masih ingat kepadaku. Namun ia tidak membalasnya lagi, yang membuatku resah, gundah dan bingung, juga membuat saya berfikir apa memang kak vera tak mau berteman dengan ku!.
Paginya aku coba smsnya lagi! Namun tak ada kata pun yang ia lontarkan kepada ku melalui sms. Aku sangat merasa sedih, karena aku berfikir apa benar ia tidak mau menjadi temanku. Aku pun terus smsnya, kira-kira ada 3-4 kali ku smsnya, namun tak jua ia membalasnya. Hingga suatu sms datang darinya, aku sangat senang ketika ada sms yang masuk ke HP ku. Namun rasa senang itu seketika hilang ketika aku membaca sms nya. Sms nya ternyata datang dari pacarnya marah kepada ku, karena aku selalu mengganggu kak vera.
Kemudian aku meminta maaf kepada pacar kak vera karena, telah mengganggu kak vera. Hari itu pun aku sangat sedih dan berfikir, untuk menjadi temannya pun sulit apalagi menjadi yang lebih. Aku pun mengaca pada cermin, memang aku tak pantas menjadi temannya. Hari-hari liburan ku terasa tidak menyenangkan dan terasa hambar. Aku ingin cepat segera berangkat sekolah untuk dapat melihat wajahnya lagi.
Setelah masa liburan ku habis, kira-kira selama dua Minggu, aku segera memulai hari untuk membuka semester ke dua ini dengan semangat agar lebih baik dari pada semester pertama. Aku berangkat seperti biasa, aku mencari kak vera untuk mengurangi rasa kangen karena tidak bertemu selama dua Minggu.
Namun perkenalan ku waktu itu terasa tidak ada harganya, karena setiap aku bertemu dengannya, sepertinya ia tidak mengenaliku. Aku ingin sekali menyapanya, namun kekuranganku dan kesulitan ku adalah tidak pintar bicara. Sehingga apabila aku berpapasan dengannya hanya bisa melihatnya.
Hampir tiap malam, namun tidak sering, aku selalu mencoba untuk sms dia, namun semua itu tidak ada harganya karena ia tidak mau membalas apapun. Itu membuatku sedih, dan resah. Ternyata untuk berteman dengan orang cantik memang susah.
Setiap hari di sekolah aku selalu memperhatikan dia, sampai-sampai mata pelajarannya pun aku hampir hafal. Namun ini tidak melupakanku dengan tugas ku sebagai pelajar yaitu belajar. Salah teman ku yang bernama dedi, ia tahu mengenai pacar dari kak vera. Namun yang pasti pacar kak vera ini benar-benar hebat karena ia adalah seorang yang boleh dikatakan master dalam olahraga taekwondo.
Aku selalu berfikir betapa beruntungnya pacar kak vera tersebut, karena banyak mempunyai kelebihan seperti pintar taekwondo, baik, rajin beribadah, dan yang penting bisa memiliki kak vera.
Ya hanya itulah yang bisa aku lakukan setiap hari, melihatnya saja. Untungnya aku mempunyai teman-teman yang baik. Terkadang temanku banyak memberikan salam kepadanya.
Hampir lima bulan, aku hanya dapat melihatnya. Dan selama itu aku juga selalu sms dia, dan itupun tak pernah dibalas olehnya. Hingga suatu hari, dan hari itu tepatnya hari sabtu, temanku dedi selalu membantu aku dan ia membantu aku untuk mendapatkan no Hand Phone Kak vera yang aktif. Ternyata no HP kak Vera yang dulu ditukar dengan no HP pacarnya.



Aku pun mendapatkan No HP kak vera yang aktif berkat bantuannya. Memang terkadang dedi agak nakal, namun ia termasuk teman-teman ku yang sangat baik. Aku sangat beruntung mempunyai teman-teman yang baik sepertinya.
Di sore harinya, aku mencoba untuk sms ke kak vera “sore kak ge ngapain, Yusuf” aku sangat takut dan resah menunggu balasannya. Dan akhirnya ia mau untuk membalas sms ku. Ternyata ia sedang berlatih dance untuk ujian praktek kesenian. Karena ujian prakteknya dilakukan pada hari Minggu besok , ia berlatih dengan giat dengan kawannya. Ia mengajak aku untuk melihat dancenya di Aula besok. Aku pun mengikuti ajakannya.
Tepat di hari Minggunya, aku mengajak kawanku seperti bangkit, Dedi, dan asrofi untuk melihat kakak-kakak kelas dua belas ujian praktek kesenian. Aku tidak sabar untuk melihat kak vera bersama temannya ngedance. Dan akhirnya giliran mereka tampil. Dan penampilan mereka sangat bagus, walau ada gerakan yang salah dan keliru.
Di hari berikutnya, aku terus bersmesan dengannya, hingga suatu sms yang membuatku ingin berubah dalam hidup. Dia menanyakan kepada ku, ekskul apa yang aku ikuti. Dan aku hanya mempunyai satu ekskul yaitu bola voly. Aku sangat sedih karena telah mengecewakannya. Hingga suatu hari ia menyarankan kepada ku untuk mengikuti ekskul Rohis.
Aku pun segera menjalankan yang dia katakan. Selain itu aku juga ingin meningkatkan pengetahuanku tentang islam dengan mengikuti Rohis. Berhari–hari dan tepatnya dimalam hari aku terus, bersmsan dengan dia. Karena UN sebentar lagi, aku tidak sesering bersmes, karena takut mengganggu belajarnya.
Seminggu sebelum UN, hanya sesekali aku sms dia, untuk memberi semangat dalam belajar untuk menghadapi UN. Aku pun tidak lupa untuk memberikan doa kepadanya untuk bisa mengerjakan soal-soal ujian. Karena hanya doalah yang aku bisa berikan kepadanya.
Karena mungkin, tahun depan aku tidak bisa melihatnya lagi. Namun aku ingin ia selalu mengingatku, walau di matanya aku hanya kenangan yang kecil dan tidak berarti, yang seperti angin lalu di dalam hidupnya. Aku pun tidak akan berhenti berdoa untuknya agar dapat meraih yang ia inginkan. Amiin

bangkit

bangkit syaoran © 2008 Template by:
SkinCorner